Selasa, 20 Desember 2011

BERSIAP SIAGALAH !

Rasa dingin diantara malam itu tak bisa dihindari. kabut dan rintik-rintik hujan pun mengikuti perlahan perjalanan dinas malam. Entah itu tugas apaan, yang saya tangkap dan saya fahami tugas siaga yang mengajarkan pada kita tetang kesiapan, nilai-nilai kewaspadaan, dan sikap hati-hati kepada siapapun yang akan bisa menjadi lawan yang menghancurkan sistem yang sudah sama-sama dibangun.

AH, rasa ngantuk tak bisa lepas. Sesekali saya sempat akan terjatuh dari boncengan matic kawan saya malam itu (tadi malam tepatnya). Jam 11.00 (20/12) kampus mulai terasa lengang, gang demi gang tak terlewatkan satu pun untuk kami pastikan aman, tak ada satupun kecurigaan yang ditemukan. Yah, meski di setiap moment-moment seperti ini di tahun-tahun sebelumnya menorehkan cerita-cerita yang menegangkan, tidak ada yang hal yang berarti malam ini. 

Sweeping #1 kita jadwalkan jam 23.00, satu persatu kita dipantau layaknya bekerja mirip panwaslu dalam agenda pesta demograsi besar di negeri ini (pemilu). Semua pengen PEMIRA pun berjalan lancar, memberikan pendidikan politik yang bersih, harusnya jauh dari nilai-nilai kecurangan, dan tindakan yang merugikan. Kampus aman, sempat kami bertanya 'kok ini gerbang dekat kolam perikanan tak seperti biasanya yang dikunci rapat setelah jam 22.00?', AH.. mungkin karena di pertanian tadi masih ada mobil (tamu), gerbangnya masih dibuka mungkin maksudnya memberikan jalan buat mobil yang nanti akan keluar. Langsung saja kami lanjutkan perjalanan di pemukiman kost mahasiswa.

Mata lengketnya lebay, karena sebelum berangkat sempat tertidur dan dibangunkan. Antara sadar dan tidak sadar menyusuri jalanan gelap dan dingin malam itu, bau busuk comberan sering dijumpai saat jalan, entah bau comberan beneran atau hanya sebuah kamuflase belaka. Yang jelas konsentrasi saya gak maksimal karena ngantuknya lumayan. Meski matanya sipit susah dibuka, kami yakin ini tugas mulia yang harus dikerjakan. Dan kami memukan masih ada rontek poster kampanye ukuran A3 di warung makan daerah Deresan. Padahal sudah berapa hari yang lalu masa kampanye ditutup? dan sekarang sudah masa-masa pencoblosan.

Yah, meski beberapa kawan saya pun sempet mempertanyakan urgensinya, merasa terlalu lebay, dan segala macam pertanyaan yang membuat saya memilih untuk diam. Saya menyakini ketika kita menemukan hal-hal yang ternyata tidak terlalu penting dan ta'limatnya terlalu lebay, ini adalah pendidikan. Bisa saja hal-hal yang lebih parah bisa terjadi dan kita dituntut siaga dan selalu siap. Kemudian pendidikan ini akan kita rasakan suatu hari nanti.

Ya apapun kondisinya, istilah yang lumayan susah dimengerti yang namanya 'ribath' itu harus kita pelajari. Setidaknya kita bisa merasakan saudara-saudara kita yang Palestine, yang setiap menitnya mereka selalu berjaga-jaga karena selalu dalam keadaan genting. Tak sebanding jika kita kita melakukan ribath seperti ini saja masih banyak bertanya, banyak mengeluh, banyak basa-basi dan terlalu bertele-tele.

BERSIAP SIAGALAH !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D