Sabtu, 14 Januari 2012

Mensurvey Indahnya Pantai Siung

Bercerita tentang sebuah perjalanan, saya akan berbagi sedikit tentang jalan-jalan saya survey pantai kemaren (13/1). ini bukan perjalanan utama sih, baru survey untuk agenda mabit nanti :). beberapa yang ingin kami survey pantai didaerah Gunung Kidul, Yogyakarta. tapi dari awal kami pengennya pantai siung yang nanti jadi tujuan utama, sebagai tempat mabit nantinya.

Kenapa pantai siung? hehe, sebenarnya banyak sekali pilihan lokasi pantai di Jogja, saya sendiri belom pernah kesini. dulu pernah ada rihlah anak-anak kampus sebenernya, tahun 2010 kalo gak salah. tapi waktu itu saya bertepatan dengan responsi yang tidak bisa ditinggalkan. alasan lain sih, pantai siung tergolong masih asri, belom banyak dikunjungi, karena lokasinya yang lumayan jauh dibanding pantai-pantai yang lain.


Jarak yang lumayan bikin pegel dijalan, 74 KM dari kosan saya daerah Klebengan kami tempuh selama 1,5 jam. bener-bener kebut-kebutan banget dijalan dah, mana jalannya gak santai lagi. berkelok dan naik turun. oya, saya surveynya bareng mas Chandra Agustiono. top dah dia mengemudi motornya, udah kayak pembalab, haha apa cuma karena sayanya gak agak ketakutan dan gak bisa bawa motor kenceng yaa :).

Dari berangkat jam 09.30 sampai di kawasan pantai jam 11.00, sesampainya di pintu masuk pantai baron disana ada banyak sekali plang petunjuk pantai yang disuguhkan. jam 11.00 kami tepat di lokasi pantai krakal, setelah nanya-nanya masjid dimana dan tanya lokasi pantai siung, ternyata pantai siung masih ke timur lagi sekitar 25 km. sambil nunggu jam sholat jumat dan muter-muter nyari masjid yang ada sholat jumatnya kami berangkat yang ditengah jalannya sempet beli buah Srikaya 7.000an isi 6. tapi Srikayanya gak seenak yang dulu suka aku makan jaman kecil, mungkin beda teknik memanennya kali ya. dirumah dulu ada banyak pohon Srikaya jadi tau cara manennya dan lumayan sering makan. tapi sekarang gak tau kenapa pohon Srikaya dirumah udah gak pernah berbuah, pernah sih mungkin tapi buahnya kerdil gak maksimal jadi udah gak pernah makan Srikaya lagi. bahkan ada beberapa pohon yang mati malahan.

Jalanan berliku, naik turun yang ditempuh selama 20an menit akhirnya kita bingung dan tanya ke warga. setelah ditunjukkan akhirnya sampailah kita ke bibir pantai siung itu. "parkirnya sini mas" teriakan terdengar dari arah kanan spontan terdengar kenceng. melihat waktu, mulainya sholat jumat tidak lama lagi, "pak ada masjid gak yaa?" "ooh, ada mas itu sebelah sana" ditunjukkannya surau yang biasanya dipake buat sholat orang-orang yang berkunjung ke pantai itu. "ada sholat jumat gak ya?" "oh gak ada mas, disana deket pertigaan pintu masuk mas". Yah, mau gak mau kita harus menunda hasrat kami untuk segera menikmati hembusan angin pantai siang yang terik itu. 

Dan sesampainya di masjid tempat sholat jumat jam 11:40, haha kamipun dapat onta merah insyaallah. kondisi masjid masih kosong tapi nampak bersih dan dengan alunan murotal quran yang menyejukkan hati. singkat cerita selesai sholat jumat kami menemui takmir untuk lobi masjid buat mabit 2 pekan lagi. dan dengan kebaikan bapak takmir kami pun diijinkan :). dengan kegirangan proses yang begitu dimudahkan oleh Allah, kami pun survey lagi ke pantai dan merencanakan beberapa hal untuk mempercantik acara mabit veat rihlah itu.


Wow.. pantai yang indah. pantai siung termasuk pantai yang kecil, berada pada cekungan yang diapit karang yang besar di kanan dan kirinya. bentangan pasir putih yang eksotis menambah kenyamanan pengunjung untuk bermain di pantai tersebut. vegetasi yang masih tumbuh hijau mempercantik keindahan ciptaan Allah yang maha indah itu. di pantai siung juga banyak sekali tebing-tebing yang dapat menguji adrenalin. wow, panorama yang begitu indah yang dapat merefresh dari kepenatan aktivitas kuliah, amanah, dan padatnya aktivitas di dunia kampus itu. hhe

Setelah kepanasan merasakan teriknya panas di pantai ditambah silau yang menyiksa mata, kamipun memutuskan untuk segera mengakhiri survey ini. sebelum pulang ke Jogja kami pun mampir mencari rumah pak RT untuk minta ijin di tanggal yang kami agendakan bahwasannya kami akan beraktivitas malam (mabit) di salah satu masjid di wilayah beliau.

Perjalanan pulang ditempuh dengan jalur yang berbeda yang insyaallah lebih pendek karena kami sudah menemukan kunci jalurnya. mie ayam yang ayamnya wow~ jadi santapan pilihan kami di pinggir jalan sebelum melanjutkan perjalanan pulang.

2 komentar:

  1. aseek... ketahuan deh, ga' jadi surprise :)

    BalasHapus
  2. bagi yang belum tau masih bisa jadi surprise im :)

    BalasHapus

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D