Kamis, 01 Maret 2012

Hari terakhir liburan sama Mumun

ingin menceritakan suatu hari dimana menjadi hari yang begitu dinamis. sempat terfikir tentang apa yang akan dilakukan nanti, untuk beberapa hari. sepertinya harus banyak mengurung diri untuk berkontemplasi. yaa, minggu yang lagi pengen sendiri. ceritanya berawal dari pagi hari..

ibu : "ari sangu ora?" pertanyaan nyokap yang biasa belio tanyakan untuk menanyakan mau bawa bekal nasi apa enggak. 
aku : "iya maa" jawabku spontan aja.
ibu : "ki.." naro nasi, sambil nyodorin uang seratus ribu sebagai uang saku ku selama 1 minggu kedepan. 
aku : "maa, kok cuman cepek? kurang.. " kataku merengek
ibu : "gak ono ri, sesok meneh. bayaran kose sesok meneh yoan"
dan aku pun gak bisa berkutik lagi. tak kuasa untuk bersikap keras meminta uang lagi. mencoba melapangkan hati, dan berdoa berharap semoga cukup nanti seminggu seratus ribu -_-. dan aku pun melaju, menerobos teriknya matahari pagi. berangan-angan dalam lamunan mimpi suatu saat nanti. yah, aku akan terus mencoba, berusaha sekuat yang ku bisa. demi orang tua, aku harus segera bekerja :)

Mumun, motornya mas Irfan
bersama Mumun, motornya mas Irfan aku melakukan aktivitasku. motor yang sudah sejak tanggal 20an Januari itu dititipkan oleh tuannya karena harus KL di Cipanas. jujur, aku sangat terbantu. dengan segala tuntutan kesana-kemari, bolak-balik untuk menemui orang, mumun selali menemani. makasih ya mas irfan :). belanja keripik, dll. untuk banget ada motor. sempat terfikir uang dari uang saku ku yang 100 itu akan ku sisihkan 50.000 buat mengganti duit temanku yang kemaren sempet buat belanja keripik. memang bukan 50rbu saja, tapi niatnya dicicil dulu. "ah, terus aku makan apa? pake setengahnya lagi? apa cukup?". lamunanku begitu menerawang.

dan perjalananpun ternyata sudah sampai sekitar candi prambanan, aku pun mulai waspada, khawatir akan razia. dan ternyata bener ada razia, masyaallah.. sampai sekarang aku gak punya SIM. entah apa yang akan terjadi. padahal itu motor besok paginya dibalikin ke yang punya. dihari terakhir ternyata harus pajak. positif thinking aja. mungkin emang karena akunya harus berinfak. dan ternyata denda SIM sekarang 50.000 entah bener apa enggak, akunya gak suka ribet. akhirnya bayar aja. Rabbi... dari 100rb itu sudah dibeliin bensin di jalan 10.000 pagi harinya sudah janji beli gift buat temen yang milad. ah, jadi giftnya seadanya banget. hari itu hari perjuangan bagiku, bukan hari itu saja, tapi hari-hari setelahnya itu dalam satu minggu. semoga Allah menguatkan \m/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D