Kamis, 01 Maret 2012

tak mesti tau

membujuk seseorang kadang harus dengan sebuah paksaan. seringnya manusia tak sadar akan kenikmatan yang Allah berikan, sampai beberapa kali pertanyaan "nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?" tidak hanya satu kali atau dua kali saja kalimat pertanyaan itu diulang-ulang dalam Al Quran. manusia kadang egois, mementingkan dirinya sendiri, mementingkan perutnya sendiri, hanya berfikir keuntungan-keuntungan yang ingin diperoleh.astaghfirullahal'adzim..

hari ini aku melaju diantara rimba tanaman padi, menelusur jalanan terik matahari, merenungi asa dalam jiwa. hari ini beberapa teguran membuatku menerawang dalam angan-angan. memaknai setiap jengkal yang mendadak kejadian. bangun tidur pun sudah ada yang menanyakan "kapan lulusnya? bla..bla...bla.." hanya bisa aku renungkan, berharap dalam doa "insyaallah agustus nanti mas" spontan aku jawab semoga jadi kenyataan. tuntutan untuk lulus kini harus disegerakan, kenapa? kau tak harus tau kenapa mesti demikian. sedikit mungkin aku kasih bocoran, karena aku harus segera mencari uang!

sakitnya bekerja sampai tidak sanggup dirasakan. letihnya menyusuri jalanan ibu kota itu tak dihiraukan lagi. peluh yang bercucuran, kerutan wajahnya tak bisa membohongi diri bahwa dirinya lelah selama ini. demi, demi sebuah perjuangan sang buah hati sampai purna nanti. ayah, berjuta ungkapan maaf dan terimakasihku tidak bisa mengganti setiap cucuran darah dan keringat selama ini. setiap keteladaan yang kau ajarkan pada kami, setiap kasih sayang yang terpancar dalam dekapan pangkuanmu. rasanya berdosa sekali sampai detik ini belum bisa menggantikan posisi, tapi aku janji sebentar lagi. sampai tahun ini. setiap doa dan munajat untukmu, setiap langkah semoga selalu dimudahkan, diberi kelancaran. semoga tetep berkah.

ayah, semangatlah terus!! semoga kebaikan-kebaikan selalu menyertaimu.
*edisi diingatkan dengan ayah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D