Mendadak dunia ini aneh. Ada saja perasaan yang selalu bertentangan
dengan nalar dan hati nurani. Ketimpangan yang diciptakan hanya demi ambisi
pribani. Saya semakin merasa total perbedaan ini. Entah kultur, kebiasaan, atau
memang sudah menjadi cara mereka disini. Selalu saja dalam dada ini berkecamuk,
bertanya “kenapa” atau sekedar bergumam “kok begini”. Keanehan yang sudah
kesekian kali.
“Jam yang dipake mas beda dengan jam komputer ini.” Laki-laki petugas
parkir di baseman itu menjawab dengan muka aneh.
“Memangnya ada berapa sih waktu yang berlaku di negara ini?” saya
membatin. Jelas-jelas masih jam 10:48. Belum genap saya memutari tempat belanja
itu satu jam. Artinya saya harusnya cuma dikenakan biaya parkir 1000 perak
karena kartu parkir saja bertuliskan jam masuk 10:13.
“Memang komputernya agak rusak mungkin mas.”
Malas rasanya memperdebatkan duit 3000 yang diminta mas-mas aneh
penjaga loket itu. Motor yang sudah mengantri dibelakang saya sudah lumayan
banyak juga. “Yasudahlah!”
Tapi modus ini aneh. Menampakkan ketidakprofesionalan sebuah swalayan
yang tergolongnya tidak kecil. Ramayana Kediri, saya berpesan kenyamanan
pelanggan harusnya lebih diperhatikan. Komputer loket masuk benar, komputer di
loket keluar kelebihan itu merugikan pelanggan. Semoga besok lagi tidak ada
yang mengalaminya lagi.
*tulisan bulan lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D