Minggu, 18 September 2011

Alqur'an di dadaku

Senang.. Riang..
hari-hari yang akan terus menyenangkan
ketika kita bisa memaknai setiap jengkal langkah kita \^o^/
Salam semangat jayaaa..



Akhir pekan ini sebenarnya saya menjadwalkan untuk pulang ke rumah. Tapi apa daya, birokrasi (bukan arti sebenarnya) membuatku sulit melakukannya. Dua pekan terhitung sejak habis lebaran saya belum pulang. Tapi tak apa, insyaallah akan ada ganti yang lebih baik dari sang pengatur segala-galanya, right?

Undangan pembekalan pemandu aai yang mengalihkan jadwal kepulangan saya pekan ini. Yak, dari pukul 08.00 yang ngaret sampai jam 09.00 selesai jam 13.00 saya mengikuti ketiga materi yang disampaikan pembicara. Sepertinya ada yang lebih di aai tahun ini dibanding tahun sebelum-sebelumnya. Pengelola memang menseting (apa menyeting ya? :D) targetan yang berbeda. Alqur'an dan keajaiban alam.

Bagaimana teman-teman peserta aai (lebih-lebih kepada para pemandu) semakin dekat dengan Alqur'an. Dan mentadaburi ayat-ayat kauniyah di alam semesta ini. Tak lain dan tak bukan agar lebih dekat dengan Allah SWT. Berbagai macam keajaiban yang nampak dapat dikaji dan dipelajari. Artinya kita tidak bisa memisahkan antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan.

Yapp, materi kepemanduan hari ini pun dipantik dengan materi urgensi belajar Alqur'an oleh Mas Syahril (masnya kakak angkatan--2006 jadi manggilnya mas aja) beliau pengelola Pondok Qur'an Jogja. "Sebaik-baik kesibukan adalah berinteraksi dengan Alqur'an". Pertanyaan berikutnya adalah "sudah seberapa banyak Alqur'an yang kita hafal, seberapa banyak yang sudah kita amalkan, seberapa banyak ayat-ayat Alqur'an yang sudah bertaburan di hatimu?" eeaaa... galau kan? hmm.. iri ketika diakhir sesi diputerin film anak kecil (3 tahun) yang sudah hafal Qur'an.

Huhu, di forum pekanan saya pun sebenarnya sudah dibiasakan muroja'ah, bukan lagi tilawah. Ini untuk melatih kita untuk terus menghafal Qur'an dan mengulang-ngulangnya. Tapi sedihnya, saya ketinggalan jauh (banget) dengan teman-teman saya.

Fufufu, kita harus lebih semangat lagi dalam menghafal, untuk tilawah, untuk lebih banyak berinteraksi lagi dengan kitab suci pedoman kita. Berharap kita semua menjadi Ahlul Qur'an (orang-orang yang senantiasa belajar Alqur'an). Kepalkan tangan, dan letakkan didada, seraya diresapi dalam hati dan mengucapkan Alqur'an di dadaku.

Salam aai : Asyik, Akrab, Islami (*jangan lupa tangannya) :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D