Rabu, 28 September 2011

Filosofi empat jari dalam memilih istri


Dalam sebuah majelis tertutup sang ustadz mencoba mencair dengan para santrinya. Lebih tepatnya empat santri yang hadir saat itu. Dalam memulai bahasan materi, sang ustadz membuka dengan humor yang lumayan masuk akal juga, Filosofi empat jari dalam memilih istri :)

Yapp. empat jari selain jari tengah. kenapa jari tengah gak sekalian diikutin biar jadi lima jari? mungkin karena memang jari tengah tidak baik jika harus berdiri sendiri. konotasinya jadi tidak terpuji.

Jari jempol : Tegakkan jempolnya dan tutup jari yang lain. Dalam budaya jawa ini semacam 'sendiko dawuh', perumpamaan lain semacam kita menerima tamu dan mempersilahkan masuk dan mempersilahkan duduk. Dalam memilih jodoh berarti ini mempercayakan sepenuhnya sama murabbi.

Jari telunjuk : Jari telunjuk dibuka, dan jari yang lain ditutup. Seperti kita memilih yang lain kita menggunakan jari telunjuk. Dalam memilih jodoh ini berarti memilih 1 calon yang 'klik' dihati lalu bilang sama murabbi.

Jari manis : Dalam budaya tunangan (yang entah bener apa gak dalam syariat) mereka (pasangan) saling memasangkan cincin tunangan di jari manis pasangan. Konon tunangan yang ditandai dengan cincin itu berarti janji, bahwa kelak akan dinikahi. Nah, filosofi jari manis dalam kalangan ikhwah dalam menikah ini berarti doi diam-diam sudah janjian sama calon tanpa sepengetahuan murabbi dan tidak melibatkannya dalam proses.

Jari kelingking : Inget kan saat masih kecil, kita sering main-main "janji yaa.." dengan mengaitkan jari kelingking kita dengan teman main kita. haha, itu anak-anak yang ingusan yang  mencoba berjanji sama temen mainnya. Dalam memilih pasangan (istri) filosofi ini berarti, secara tiba-tiba aja murabbi dikagetkan dengan berita tanggal sekian mutarabbinya menikah. (hah!)

dalam akhir ceritanya sang ustadz berpesan, paling tidak minimal kalian make jari telunjuk. Jangan sampai main-main dibelakang, dan saya tidak tahu. Jangan sampai kalian memilih cara jari manis atau jari kelingking. hyahaha~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D