Aku bingung membuka tulisan ini
dengan cerita apa. Rasanya sulit memulai, menuliskan sebuah kerangka sederhana demi
tulisan yang memiliki sedikit makna. Kebingungan ini bisa jadi karena banyaknya
pilihan. Banyak pertimbangan yang menjadi beban di pikiran. Pasti akan berbeda
jika hanya disodorkan dengan satu saja, dan tidak ada pilihan. Tapi itupun
pilihan, mau memilih untuk diambil atau tidak.
Ya begitulah hidup. Kadang
sesuatu yang kita pilih dan kita anggap baik, belum tentu sama untuk anggapan orang
lain, dan sebaliknya. Ini yang dinamakan ilmu sosial. Aku tidak menyukainya.
Hampir semua tidak bisa dibikin skala, tidak ada patokan baku, tidak ada rumus
abadinya. Tapi inilah yang harus kita hadapi sebenarnya, kan?! Hidup untuk
memahami, ada tuntutan untuk menghargai. Menjaga, agar tidak ada hati yang tersakiti.
“Setiap orang tidak bisa
disamaratakan”.
Mungkin kamu pernah mendengar
teori ini beribu kali. Bahwa setiap orang punya waktu dan imajinasinya sendiri.
Mereka kesempatannya bisa jadi berbeda. Bekal yang dibawa bisa jadi berbeda
pula. Termasuk properti dan fasilitas di sekitar lingkungannya. Tapi bisa jadi tujuan mulia
yang dicita-citakan sama. Ya, bisa jadi. Teori ini, saya yakin semua faham.
Sangat disayangkan jika kita masih beranggapan sukses adalah nilai nominal. Menurut saya, sukses tidak ditentukan dengan satu metode, ia bisa diraih dengan seribu satu
cara.
Benar kita tidak punya banyak
waktu, tapi setiap masa punya episodenya sendiri. Disana ada; apa, siapa,
kapan, dan bagaimana. Semua indah jika kita bisa menemukan klimaksnya. Hidup
pun demikian. Kita punya mimpi-mimpi besar yang ingin dicapai, tapi disana ada
episode-episode yang harus kita ceritakan lebih dulu. Meski kita harus
berkali-kali membuat alur mundur? Cerita tentang bagaimana-nya, ini tergantung
siapa-nya. Dan masing-masing memiliki waktu kapan-nya. Tidak bisa disamakan.
Membuat ceritanya lebih cantik, aku pikir akan membuat
episode demi episode lebih menarik. Bersyukurlah atas nama Tuhanmu. Jangan pernah
menganggapnya remeh temeh, apalagi meremeh temehkan orang lain.
*note to my self
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D