Rabu, 30 Oktober 2013

Oktober

oktober terasa begitu cepat saja berlalu. tiba-tiba saja sudah masuk pekan terakhir. dan tidak lama lagi bulan berikutnya siap menggantikan posisi. di perantauan, memang tidak nyaman untuk dilalui dengan sebatang kara. seperti hari ahad kemarin misalnya, betapa terasa sangat panjang saya menjalani hari itu. dari mulai bangun tidur, hanya bersih-bersih diri, bikin sarapan, makan, guling-guling, tidur, makan lagi, baca buku, kemudian sore. ah, hari kerja efektif serasa lebih baik daripada seperti ini.

berbeda dengan dua pekan pertama. agenda ke luar kota seakan menjadi pelarian dari jengahnya rutinitas. akhir pekan pertama sibuk merencanakan perjalanan ke jogja-jakarta, di walimahan rika. akhir pekan kedua disibukkan dengan persiapan idul adha.

idul adha tahun ini menjadi yang kedua kalinya semenjak ibu tidak ada. sepertinya dulu kami terlalu bermanja dan menggantungkan segala pekerjaan rumah terima beres ke beliau. makan tinggal makan, hanya mengurus diri sendiri. tapi sekarang saya makin faham bagaimana rasanya mengurus rumah dan isinya. tidak mudah. sekarang isi rumah cuma ada bapak. ah, bagaimana dengan yang dirasakan ibu dulu? mengurus rumah dengan segala isinya, isinya ada bapak dan lima anaknya. mengurusi segala keperluannya..

bukan. saya bukan ingin mengeluhkan pekerjaan rumah. justru dengan begini saya jadi faham dan bisa merasakan. merasakan hal-hal yang sering dilupakan anak kepada ibunya. dulu waktu ibu masih ada saya juga begitu. jarang membantunya saat memasak, mencari rumput untuk kambing, beres-beres rumah, dan.....

jika saja ibu masih ada. aku ingin memeluknya. mencium tangannya. beribu-ribu kali ingin mengucap terima kasih. terima kasih telah mengantarkan saya sampai jadi sarjana. sedih, merasa bersalah. di foto wisuda tidak ada beliau. tanpa sepengetahuan saya, ibu pernah bilang ke bapak rencana datang pas wisudaan. saya terharu jika mengingat itu.

agustus 2011, usia kuliah saya tepat empat tahun. harusnya sudah menyandang gelar sarjana itu. tapi bulan mei baru mulai penelitian --mulai penanaman. dan menunggu 3-4 bulan. september masih membawa hasil panen ke lab. untuk pengujian benih. waktu itu yang saya fikirkan hanya biaya. semakin saya berlama-lama, orang tua harus menambah biaya hidup di jogja. saya tidak menyadari ternyata saya pernah menuliskan planning untuk segera wisuda di buku saku yang selalu saya bawa.
ada satu teman yang mengabadikan dalam foto, mengunggahnya ke facebook dengan mengtag saya disana. rencana targetan itu saya tulis dengan tangan kiri. februari 2012, saya merencanakan bulan itu wisuda. pada bulan itu juga ibu tidak ada. tapi semua tak semudah dalam rencana. bulan oktober 2012, tepat setahun yang lalu, saya baru sidang menyelesaikan studi itu. tiga periode wisuda setelah februari, bulan yang saya targetkan. harus tetap disyukuri. alhamdulillah.

selain mbak ani, dukungan penuh untuk bisa melanjutkan studi memang karena ibu. beliau yang membujuk bapak agar diperbolehkan mengambil kesempatan kelulusan saya di UTUL UM-UGM 2007 lalu. dan kini saya menyadari bapak dan ibu terlalu capek. pendidikan yang harusnya selesai sampai lulus SMA seperti keempat anaknya. harusnya beliau bisa istirahat lebih santai dalam mencari nafkah dan menikmati hari tuanya. tapi beliau harus bekerja lebih keras untuk kuliah saya.

ah, semoga saya bisa mengantarkan mereka ke tempat terbaik di hari kelaknya.



*teriring doa untuk mama, semoga Allah melapangkan, dan menerangi kuburnya.
dan terima kasih juga kepada teman-teman yang mensuport saya sampai lulus di sidang pendadaran, oktober tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D