Selasa, 29 Oktober 2013

Mengingatkan

tugas kita sekedar mengingatkan. hari ini beberapa rekan kerja saya masuk agak telat, kerena beberapa desa sedang pemilihan kepala desa yang baru. sepulang dari lapang, kantor masih sepi. baru ada satu orang karyawan. suasana hening. belum ada suara mesin, belum ada berisik suara sahut-sahutan, belum ada obrolan saling ejek-ejekan. saya segera meletakkan tas di meja, membersihkan meja dari debu seperlunya. duduk dan segera memulai aktivitas biasa.

grup whatsapp daerah yang saya tergabung di dalamnya nampak ramai sedari tadi tengah malam. bahasan tak lepas dari pilkades yang berlangsung pagi ini. pilihan kades, pilihan ketua RW, pilihan ketua RT memang memiliki daya tarik yang berbeda bagi masyarakat. terutama bagi masyarakat pedesaan. semangat berangkat ke TPS berbeda ketika dibandingkan dengan pemilu presiden atau pemilu pemprov. mungkin ini karena faktor kedekatan. bagi masyarakat awam, calon kades biasanya mereka mengenalnya. sejauh-jauh jarak rumah dengan cakades tidak sampai beda desa. yaiyalah ^^

pilkades tak jarang ditemui kasus money politic, serangan fajar, mistis, dan hal-hal lain yang dilakukan tim sukses cakades. teringat dulu cerita di kulon progo saat pak sumiyanto dicalonkan sebagai bupati. sempet ada kasus masuk penjara beberapa jam karena memperjuangkan ideologi tentang itu, yang sebelumnya ada bentrok fisik. grup whatsapp daerah sampai pagi ini pun membahas hal demikian. strategi. bagaimana cara kita untuk bisa menang.

secara sederhana saya menangkap obrolan yang tidak jauh dari partai-partai lain pada umumnya. terbaca dari statement yang keluar, bagaimana alur berfikir mereka. ada satu pertanyaan yang akhirnya saya ikut nimbrung dalam obrolan.
bpk/ibu ada sebuah pertanyaan, mohon dijawab dg jujur : kl kita sudah menanam, merawatnya, memupuknya tinggal menunggu panen. ketika pas mau panen diambil/dicuri orang!? bgmn?
ternyata masih ada seseorang --saya menganggapnya sudah qiyadah, yang mempertanyakan hal demikian. bukan statement pertama yang membuat saya terusik dalam obrolan grup itu. ingin diskusi, mempertanyakan, membantah, dan memperjelas. tapi lagi-lagi nyali ini ciut, cemen. satu hal yang tidak saya sukai, obrolannya kadang tidak terarah, guyonannya berlebihan. pernah ada seorang ummahat yang ngepost sebuah anekdot yang diberi judul intermezzo. isinya tentang arak (alkohol). lalu, ditegur MR saya yang juga tergabung di dalam grup. ditegur tentang guyonanpun juga tidak dibolehkan sampai melanggar syariat. MR saya memang jarang muncul dalam obrolan, selain beliau orang baru (karena baru pulang dari Mesir, menyelesaikan program doktornya) beliau memilih untuk menjadi silent reader sepertinya.

kembali ke obrolan pagi ini. saya teringat satu sahabat Pejuang07 yang pernah ngasih solusi tentang bagaimana bersiyasah harusnya. dengan tangan gemetar, saya mencoba mengetikkan statement yang coba saya ingat, untuk dikirim ke grup sebagai usulan jawaban. 
ya berarti belum menjadi rezeki kita, Pak. ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi : (1) aman secara syariat, (2) aman secara hukum, dan (3) aman secara citra.
hati ini gemuruh, tubuh tiba-tiba bergetar. fikiran tertuju pada ruang kosong, melamunkan masa lalu. betapa seringnya dulu Babeh saat di Jogja mewanti-wanti, hasil itu urusan Allah. tugas kita berusaha, tawakal maksimal, dan berdoa. bisa jadi kita belum dipercaya untuk mengemban amanah-amanah yang kita minta. satu hal yang harus diyakini, apa yang kita anggap baik belum tentu baik untuk kita. ah, betapa pentingnya kita selalu membersihkan hati dan niat kita. seperti yang dibilang salah seorang anggota grup yang berkomentar setelah saya, "kita sudah berusaha, tapi hidayah hanya milik Allah."

setelah itu grup hening. yang saya tidak suka dari sebuah obrolan atau diskusi di grup whatsapp adalah tidak berkesimpulan, atau tidak bersolusi. itu sering terjadi di grup kabupaten itu. sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya ikut berkomentar. tapi ya begitu, tidak sampai tuntas.

semoga bisa saling mengingatkan dalam kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D