Minggu, 21 Agustus 2011

Sandaran abadi

Dunia hadir dengan segala carut marutnya permasalahan. karena sejatinya kehidupan itu sendiri merupakan sebuah permasalahan. Yaa.. orang hidup memang tak bisa lepas dari masalah memang. saya yakin dan bisa memastikan semua makhluk yang bernyawa pasti memiliki masalah terutama manusia. seorang psikolog, seorang ustadz, seorang hakim, seorang dokter dan yang lain yang notabene profesi mereka menuntut harus mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi orang lain, maka tidak menuntut kemungkinan mereka juga dipusingkan dengan permasalahan yang mereka hadapi dalam hidup.

Setiap permasalahan hadir untuk mendewasakan. belajar menyelesaikan dengan beragam cara yang kita bisa. hanya butuh sabar, sabar dalam menyikapi banyak orang. hanya perlu dinikmati setiap moment dalam proses menghadapi permasalahan, mulai dari datangnya masalah sampai masalah itu usai dalam final. ketika semua keputusan sudah menjadi pilihan maka tugas kita adalah tawakal, tidak perlu untuk disesali, tidak pantas untuk dicaci, tidak baik untuk diambil hati. slow but sure! jalani dan nikmati. Allah punya cara lain untuk membuat masing-masing kita bahagia. boleh sesekali melihat dan iri dengan tetangga, tapi jadikan itu sebagai penyemangat untuk kita dapat berkembang dan berubah menjadi lebih baik.

Hanya keagungan Allah sebagai sandaran kita yang abadi, teman tak lagi dapat diandalkan, keluarga yang dibangga-banggakan pun suatu saat akan sibuk dengan urusan dan kebutuhan masing-masing. sometime kamu bakalan merasa seperti domba di antara rumput-rumput kering di lapangan yang luas, seperti burung bango sendiri disaat senja dan hijaunya padi-padi di sawah. kamu akan berada di titik 'kamu bakalan mersa sendiri' beberapa sahabatmu pergi entah kemana, teman-temanmu sibuk dengan masing-masing urusan yang mereka miliki, keluarga padat dengan agendanya sendiri-sendiri.. dari situ mungkin kamu baru sadar akan tuhanmu dengan keesaannya. Allah, hanya Dia yang tau dan bisa mengerti, hanya Dia yang perkasa menopang setiap kita lelah dan ingin bersandar, ya aziz. dia yang siap mendengarkan setiap keluh kesah yang kita sampaikan, ya sami'.. Dia yang tak bosan-bosannya memberikan perhatian setiap jengkal aktivitas yang kita lakukan, ya basir.. [AW]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D