Selasa, 08 November 2011

Antara subyek dan obyek (nilai)


Tertegun disaat harus memposisikan jadi orang yang lebih dewasa, orang yang lebih bijaksana, orang yang harus sabar melihat setiap permasalahan yang ada, orang yang harus bisa berfikir secara logika dan peka, orang yang kemudian harus memberikan penilaian pada setiap aktivitas manusia, mengarahkan orang lain dalam memahami sebuah ilmu, konsep, atau permasalahan yang sedang terjadi di sekitaran kita.

Di 2 lab. yang berbeda tempat saya ngasisteni, saya belajar banyak hal. Dalam keduanya ada perbedaan beberapa. Sadar banget waktu harus ngoreksi, Yepp..disitulah saya menemukan satu [kode]. [kode] yang kedua saat disamping mereka (praktikan) dengan melihat tingkah dan polah mereka. Ya, mungkin orang lain juga pernah berperasaan sama ke saya disaat saya berada dalama populasi sekumpulan teman-teman saya.

Sekarang saya faham, kenapa beberapa waktu lalu dosen saya bilang "Mas, kok kamu cuman menjawab singkat-singkat to pas ujian? gimana mau dapet B ini anak, pasti nggak belajar ya? iyaa?". Orang akan menilai dari apa yang kita perlihatkan. Bisa lewat apa yang kita sampaikan saat presentasi, diskusi, wawancara, atau jawaban kita saat ujian lisan maupun tulisan, bahkan dengan melihat sikap dan tingkah polah kita saja sudah cukup bisa. Apa yang kita perlihatkan tentu akan menunjukkan sebuah kepribadian diri kita.

Sadar atau tidak sadar kita pasti sering menilai seseorang. Bawel kah? tolol kah? atau rajin kah? yakinlah, kita pernah melakukan itu. Tapi kadang sering tidak sadar, bahwa kita juga akan dinilai oleh orang-orang yang ada disekeliling kita yang melihat dan memperhatikan kita. Ketika kamu yakin tidak ada orang yang melihat dan kemudian menilai, apakah kamu tidak sadar bawah kita selalu diikuti 2 makhluk yang siap menuliskan dan menilai setiap apa yang kita lakukan?

*gambarnya nyambung gak ya? gakpapa ah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ada baiknya setelah membaca, meninggalkan pesan :D